Senin, 23 Maret 2020

ekspedisi Gunung Batu


Ekspedisi Pendakian Gunung Batu
885 Mdpl
pada hari minggu yakni tepatnya pada pukul 03:00 pagi saya dan teman saya berlibur ke Gunung Batu. Sebelum kami berangkat ke Gunung Batu, saya menyiapkan persediaan makanan untuk di masak di bascamp. Sedangkan teman saya menyiapkan kendaraan yang akan kami gunakan. Setelah semuanya siap, kami pun langsung berangkat menuju Gunung Batu.
Selama perjalanan, saya sangat kagum dengan keindahan bintang-bintang dari ketinggian. Jalannya yang berkelok-kelok seperti gelombang, lam[pu-lampu rumah warga yang sangat indah dari ketinggian yang membuat saya ingin cepat-cepat sampai puncak, dan ternyata begitu besar karunia Allah yang telah diberikan untuk kita semua.
Sesampainya di pos, saya dan teman langsung membayar uang simaksi kisaran RP. 30.000 kebetulan cuacanya sangat mendukung. Jadi kami pun langsung langsung jalan m,enuju puncak. Pendakian pun dimulai,pada saat kami mendaki kami disitu hanya bercanda gurau karena pas jalan menuju pos simaksi motor kita terpeleset. Untung saja kita tidak kenapa-napa cuman motor saja yang belok dengan lumpur coklat. Setelah 30 menit berjalan kami pun tiba di bascamp..
Pada saat saya menikmati fajar menyingsing, tiba-tiba teman saya memanggil “ jay…gc biar cepet sampe puncak ! “ iyak memanggil ku. Kami pun menuju puncak Gunung Batu. Saat menuju puncak  disitu saya terpleset melulu karena tanahnya yang sangat licin.
Setelah peristiwa itu, teman saya meminta saya lebih berhati-hati lagi karena tanahnya yang sangat licin. Kami pun beristirahat sejenak untuk minum air. Kemudian, saya melihat pemandangan yang sangat bagus yang membuat saya menjadi semangat lagi.
Setelah sampai dipuncak, tak lupa kami sujud syukur atas karunia Allah yang begitu sangat indah dan tak lupa kami megambil foto kenangan untuk anak cucu nanti *wkwkwk.

Setelah kami puas berfoto-foto kami pun geser sedikit untuk memasak air untuk menyeduh kopi dan mie instan masakan sendiri, selepas kenyang kami pun memutuskan untuk pulang ke rumah.

Liburan kali ini memberikan saya kesan tersendiri, dan semoga saya tidak akan mengakami kepleset lagi sewaktu mengendarai sepeda motor. Dan jangan lupa bawa turun sampahmu karena digunung itu bukan tempat pembuangan sampah.



Pepatah mengatakan “Muda Berkarya Tua Bercerita”.



Salam kaki-kaki mu yang liar. :}





                                                                        Di tulis oleh:


                                                                                                Muhammad Fajar Sya’bany

Tidak ada komentar:

Posting Komentar