Ekspedisi Pendakian Gunung Batu
885 Mdpl
pada hari minggu yakni tepatnya pada pukul 03:00
pagi saya dan teman saya berlibur ke Gunung Batu. Sebelum kami berangkat ke
Gunung Batu, saya menyiapkan persediaan makanan untuk di masak di bascamp.
Sedangkan teman saya menyiapkan kendaraan yang akan kami gunakan. Setelah
semuanya siap, kami pun langsung berangkat menuju Gunung Batu.
Selama perjalanan, saya sangat kagum dengan
keindahan bintang-bintang dari ketinggian. Jalannya yang berkelok-kelok seperti
gelombang, lam[pu-lampu rumah warga yang sangat indah dari ketinggian yang
membuat saya ingin cepat-cepat sampai puncak, dan ternyata begitu besar karunia
Allah yang telah diberikan untuk kita semua.
Sesampainya di pos, saya dan teman langsung membayar
uang simaksi kisaran RP. 30.000 kebetulan cuacanya sangat mendukung. Jadi kami
pun langsung langsung jalan m,enuju puncak. Pendakian pun dimulai,pada saat
kami mendaki kami disitu hanya bercanda gurau karena pas jalan menuju pos
simaksi motor kita terpeleset. Untung saja kita tidak kenapa-napa cuman motor
saja yang belok dengan lumpur coklat. Setelah 30 menit berjalan kami pun tiba
di bascamp..
Pada saat saya menikmati fajar menyingsing,
tiba-tiba teman saya memanggil “ jay…gc biar cepet sampe puncak ! “ iyak memanggil
ku. Kami pun menuju puncak Gunung Batu. Saat menuju puncak disitu saya terpleset melulu karena tanahnya
yang sangat licin.
Setelah peristiwa itu, teman saya meminta saya lebih
berhati-hati lagi karena tanahnya yang sangat licin. Kami pun beristirahat
sejenak untuk minum air. Kemudian, saya melihat pemandangan yang sangat bagus
yang membuat saya menjadi semangat lagi.
Setelah sampai dipuncak, tak lupa kami sujud syukur
atas karunia Allah yang begitu sangat indah dan tak lupa kami megambil foto
kenangan untuk anak cucu nanti *wkwkwk.
Setelah kami puas berfoto-foto kami pun geser
sedikit untuk memasak air untuk menyeduh kopi dan mie instan masakan sendiri,
selepas kenyang kami pun memutuskan untuk pulang ke rumah.
Liburan kali ini memberikan saya kesan tersendiri,
dan semoga saya tidak akan mengakami kepleset lagi sewaktu mengendarai sepeda
motor. Dan jangan lupa bawa turun sampahmu karena digunung itu bukan tempat
pembuangan sampah.
Pepatah mengatakan “Muda Berkarya Tua Bercerita”.
Salam kaki-kaki mu yang liar. :}
Di tulis oleh:
Muhammad Fajar Sya’bany
Tidak ada komentar:
Posting Komentar